Mengenal Ciri-ciri Makhluk Hidup dan Keunikannya

sebutkan ciri ciri makhluk hidup – Keberadaan makhluk hidup di bumi begitu beragam dan menakjubkan. Mulai dari tumbuhan hijau yang menjulang tinggi hingga mikroorganisme yang tak kasat mata, semua makhluk hidup memiliki ciri khas yang membedakannya dari benda mati. “Sebutkan Ciri-ciri makhluk hidup” menjadi pertanyaan mendasar dalam memahami kehidupan di planet ini. Ciri-ciri inilah yang menjadi penanda utama bahwa suatu entitas adalah makhluk hidup, dan bukan sekadar kumpulan materi tak bernyawa.

Makhluk hidup memiliki karakteristik unik yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan, berkembang biak, dan mempertahankan kelangsungan hidup. Mempelajari ciri-ciri makhluk hidup membuka jendela pemahaman tentang kompleksitas kehidupan dan interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup serta dengan lingkungannya. Artikel ini akan membahas secara detail ciri-ciri makhluk hidup, proses kehidupan, adaptasi, interaksi, dan klasifikasi makhluk hidup.

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup merupakan entitas kompleks yang memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari benda mati. Ciri-ciri ini memungkinkan makhluk hidup untuk bertahan hidup, berkembang biak, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Ciri-ciri ini dapat diamati dalam berbagai tingkatan organisasi kehidupan, mulai dari sel tunggal hingga organisme multiseluler yang kompleks.

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Berikut adalah ciri-ciri utama yang membedakan makhluk hidup dari benda mati:

  • Bergerak: Makhluk hidup mampu bergerak, baik secara keseluruhan maupun bagian tubuhnya. Gerakan ini dapat berupa pergerakan aktif, seperti berjalan, berenang, atau terbang, atau pergerakan pasif, seperti pertumbuhan dan perubahan bentuk. Contohnya, tumbuhan bergerak menuju sumber cahaya untuk proses fotosintesis, sedangkan hewan bergerak untuk mencari makanan dan menghindari predator.

  • Bernapas: Makhluk hidup memerlukan energi untuk menjalankan aktivitas hidupnya. Energi ini diperoleh melalui proses pernapasan, yaitu proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. Contohnya, manusia bernapas melalui paru-paru, ikan bernapas melalui insang, dan tumbuhan bernapas melalui stomata.

  • Tumbuh dan Berkembang: Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan sepanjang hidupnya. Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran dan massa, sedangkan perkembangan adalah perubahan bentuk dan fungsi tubuh. Contohnya, anak manusia tumbuh menjadi dewasa, dan tumbuhan tumbuh dari biji menjadi pohon.

  • Beradaptasi: Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup. Adaptasi dapat berupa perubahan fisik, perilaku, atau fisiologis. Contohnya, kaktus memiliki duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungan kering, sedangkan beruang kutub memiliki bulu tebal untuk bertahan hidup di daerah dingin.

  • Berkembang Biak: Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk berkembang biak dan menghasilkan keturunan. Perkembangbiakan dapat dilakukan secara seksual, yaitu dengan melibatkan dua individu, atau aseksual, yaitu dengan melibatkan satu individu. Contohnya, manusia berkembang biak secara seksual, sedangkan bakteri berkembang biak secara aseksual.

  • Peka Terhadap Rangsang: Makhluk hidup mampu merasakan dan menanggapi rangsangan dari lingkungan sekitarnya. Rangsangan dapat berupa cahaya, suhu, suara, atau sentuhan. Contohnya, tumbuhan menundukkan daunnya saat terkena sinar matahari yang terik, sedangkan hewan lari saat mendengar suara predator.

  • Membutuhkan Nutrisi: Makhluk hidup memerlukan nutrisi untuk memperoleh energi dan membangun tubuhnya. Nutrisi diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Contohnya, manusia membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, sedangkan tumbuhan membutuhkan air, karbon dioksida, dan garam mineral.

  • Mengeluarkan Zat Sisa: Makhluk hidup menghasilkan zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran zat sisa ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Contohnya, manusia mengeluarkan keringat, urine, dan feses, sedangkan tumbuhan mengeluarkan oksigen dan karbon dioksida.

Tabel Ciri-ciri Makhluk Hidup

Ciri
Deskripsi
Contoh
Penjelasan
Bergerak
Kemampuan makhluk hidup untuk berpindah tempat atau menggerakkan bagian tubuhnya.
Burung terbang, ikan berenang, tumbuhan menundukkan daunnya ke arah matahari.
Gerakan ini memungkinkan makhluk hidup untuk mencari makanan, menghindari predator, atau beradaptasi dengan lingkungannya.
Bernapas
Proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida untuk menghasilkan energi.
Manusia bernapas melalui paru-paru, ikan bernapas melalui insang, tumbuhan bernapas melalui stomata.
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi seluler yang menghasilkan energi, sedangkan karbon dioksida merupakan hasil sampingan dari proses tersebut.
Tumbuh dan Berkembang
Peningkatan ukuran dan massa tubuh, serta perubahan bentuk dan fungsi tubuh.
Anak manusia tumbuh menjadi dewasa, tumbuhan tumbuh dari biji menjadi pohon.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang hidup makhluk hidup.
Beradaptasi
Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kaktus memiliki duri untuk mengurangi penguapan air, beruang kutub memiliki bulu tebal untuk bertahan hidup di daerah dingin.
Adaptasi merupakan hasil dari seleksi alam, yaitu proses di mana makhluk hidup yang lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan lebih mungkin bertahan hidup dan berkembang biak.
Berkembang Biak
Kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan.
Manusia berkembang biak secara seksual, bakteri berkembang biak secara aseksual.
Perkembangbiakan merupakan proses penting untuk menjaga kelestarian suatu spesies.
Peka Terhadap Rangsang
Kemampuan makhluk hidup untuk merasakan dan menanggapi rangsangan dari lingkungannya.
Tumbuhan menundukkan daunnya saat terkena sinar matahari yang terik, hewan lari saat mendengar suara predator.
Kemampuan ini memungkinkan makhluk hidup untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Membutuhkan Nutrisi
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh energi dan membangun tubuhnya dari makanan.
Manusia membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, tumbuhan membutuhkan air, karbon dioksida, dan garam mineral.
Nutrisi merupakan bahan baku untuk proses metabolisme yang menghasilkan energi dan membangun sel-sel tubuh.
Mengeluarkan Zat Sisa
Kemampuan makhluk hidup untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh.
Manusia mengeluarkan keringat, urine, dan feses, tumbuhan mengeluarkan oksigen dan karbon dioksida.
Pengeluaran zat sisa bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah penumpukan zat yang beracun.
Baca Juga:  Bagaimana Cara Beradaptasi Dengan Perubahan Teknologi?

Proses Kehidupan

Makhluk hidup memiliki serangkaian proses yang kompleks dan terkoordinasi yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup, tumbuh, berkembang biak, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Proses-proses ini, yang secara kolektif disebut sebagai proses kehidupan, merupakan ciri khas makhluk hidup dan membedakannya dari benda mati.

Respirasi

Respirasi adalah proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) dari pemecahan molekul makanan seperti glukosa. Proses ini melibatkan pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida. Pada makhluk hidup aerob, respirasi memerlukan oksigen sebagai akseptor elektron terakhir. Sementara pada makhluk hidup anaerob, proses ini dapat berlangsung tanpa oksigen, menggunakan senyawa lain sebagai akseptor elektron.

  • Respirasi seluler pada organisme aerob terdiri dari empat tahap utama: glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan transpor elektron.
  • Glikolisis adalah tahap pertama respirasi seluler yang terjadi di sitoplasma dan memecah glukosa menjadi piruvat, menghasilkan ATP dan NADH.
  • Dekarboksilasi oksidatif adalah tahap kedua yang terjadi di matriks mitokondria, mengubah piruvat menjadi asetil-KoA dan melepaskan CO2.
  • Siklus Krebs, juga terjadi di matriks mitokondria, menghasilkan ATP, NADH, FADH2, dan CO2 melalui serangkaian reaksi kimia.
  • Transpor elektron adalah tahap terakhir respirasi seluler yang terjadi di membran dalam mitokondria, menghasilkan ATP melalui rantai transpor elektron.

Respirasi memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup dengan menyediakan energi yang diperlukan untuk berbagai aktivitas vital, seperti pertumbuhan, pergerakan, reproduksi, dan mempertahankan suhu tubuh.

Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses biokimia yang dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Proses ini melibatkan pengambilan karbon dioksida dari udara dan air dari tanah, serta pelepasan oksigen sebagai produk sampingan.

Fotosintesis terjadi di organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas, yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil. Klorofil menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia. Energi ini kemudian digunakan untuk menggabungkan karbon dioksida dan air menjadi glukosa, yang merupakan sumber makanan bagi tumbuhan dan organisme heterotrof.

  • Fotosintesis terdiri dari dua tahap utama: tahap terang dan tahap gelap.
  • Tahap terang terjadi di membran tilakoid kloroplas, di mana energi cahaya matahari digunakan untuk memecah molekul air dan menghasilkan ATP dan NADPH.
  • Tahap gelap terjadi di stroma kloroplas, di mana ATP dan NADPH yang dihasilkan pada tahap terang digunakan untuk menggabungkan karbon dioksida menjadi glukosa melalui siklus Calvin.

Fotosintesis memiliki peran vital dalam menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup dengan menghasilkan makanan bagi tumbuhan dan organisme heterotrof, serta menghasilkan oksigen yang diperlukan untuk respirasi makhluk hidup aerob.

Reproduksi

Reproduksi adalah proses biologis yang memungkinkan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan baru, memastikan kelangsungan hidup spesies. Ada dua jenis reproduksi, yaitu reproduksi seksual dan reproduksi aseksual.

Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet, yaitu sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum), untuk menghasilkan zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi individu baru yang memiliki sifat genetik yang berbeda dari kedua induknya. Reproduksi seksual memungkinkan variabilitas genetik pada keturunan, yang dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi spesies terhadap perubahan lingkungan.

  • Pada tumbuhan, reproduksi seksual biasanya melibatkan penyerbukan, yaitu proses perpindahan serbuk sari dari benang sari ke kepala putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan, yaitu peleburan inti sel sperma dan inti sel ovum.
  • Pada hewan, reproduksi seksual melibatkan proses perkawinan, yaitu pertemuan antara jantan dan betina untuk melakukan pertukaran gamet.

Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual melibatkan pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melibatkan peleburan gamet. Individu baru yang dihasilkan merupakan klon dari induknya, sehingga memiliki sifat genetik yang sama. Reproduksi aseksual memungkinkan perkembangbiakan yang cepat dan efisien, terutama dalam kondisi lingkungan yang stabil.

  • Pada tumbuhan, reproduksi aseksual dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti pembelahan sel, tunas, umbi, dan stek.
  • Pada hewan, reproduksi aseksual dapat terjadi melalui pembelahan biner, fragmentasi, dan partenogenesis.
Baca Juga:  Pengaruh Positif Globalisasi: Dampak Nyata dalam Kehidupan Kita

Adaptasi Makhluk Hidup

Kemampuan makhluk hidup untuk bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan yang beragam merupakan bukti dari kemampuan adaptasi mereka. Adaptasi adalah proses evolusioner yang memungkinkan makhluk hidup menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, baik secara fisik maupun perilaku. Adaptasi terjadi secara bertahap melalui seleksi alam, di mana individu dengan sifat yang lebih menguntungkan dalam lingkungan tertentu lebih mungkin untuk bertahan hidup, bereproduksi, dan mewariskan sifat tersebut kepada keturunannya. Adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis: adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.

Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi mengacu pada perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungannya. Perubahan ini dapat mencakup bentuk tubuh, ukuran, warna, dan organ-organ tubuh. Contohnya, ikan yang hidup di air dingin memiliki bentuk tubuh yang ramping dan sirip yang besar untuk membantu mereka bergerak dengan cepat di air dingin. Burung yang hidup di daerah berangin memiliki sayap yang lebar dan kuat untuk membantu mereka terbang dengan stabil.

Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi melibatkan perubahan dalam fungsi tubuh makhluk hidup yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungannya. Perubahan ini dapat mencakup proses metabolisme, produksi hormon, dan sistem imun. Contohnya, unta memiliki kemampuan untuk menyimpan air dalam tubuhnya untuk bertahan hidup di daerah kering. Hewan-hewan yang hidup di daerah dingin memiliki kemampuan untuk menghasilkan panas tubuh lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil.

Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku melibatkan perubahan dalam perilaku makhluk hidup yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungannya. Perubahan ini dapat mencakup cara mencari makan, berkembang biak, dan melindungi diri dari predator. Contohnya, burung migrasi terbang ke daerah yang lebih hangat selama musim dingin untuk mencari makanan. Hewan-hewan yang hidup di daerah kering memiliki perilaku mencari makan pada malam hari untuk menghindari panas matahari.

Jenis Adaptasi
Contoh
Penjelasan
Morfologi
Kaki panjang pada burung bangau
Membantu burung bangau untuk mencari makan di air yang dangkal
Fisiologi
Kemampuan ikan air tawar untuk menyerap air melalui insang
Membantu ikan air tawar untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya
Tingkah Laku
Burung membangun sarang
Membantu burung untuk melindungi telur dan anak-anaknya

Interaksi Makhluk Hidup

Makhluk hidup tidak hidup terisolasi. Mereka berinteraksi satu sama lain dalam berbagai cara, membentuk jaringan kehidupan yang kompleks dan saling terkait. Interaksi ini dapat bersifat menguntungkan, merugikan, atau bahkan netral bagi makhluk hidup yang terlibat. Pemahaman tentang berbagai jenis interaksi antar makhluk hidup sangat penting untuk memahami dinamika ekosistem dan keseimbangan alam.

Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan erat dan jangka panjang antara dua spesies makhluk hidup yang berbeda. Hubungan ini dapat memberikan manfaat bagi kedua spesies, hanya satu spesies, atau bahkan merugikan salah satu spesies. Berikut adalah beberapa jenis simbiosis:

  • Mutualisme: Hubungan simbiosis di mana kedua spesies saling menguntungkan. Contohnya, hubungan antara lebah dan bunga. Lebah mendapatkan nektar dari bunga sebagai sumber makanan, sementara bunga mendapatkan bantuan lebah dalam proses penyerbukan.
  • Komensalisme: Hubungan simbiosis di mana satu spesies diuntungkan, sementara spesies lainnya tidak terpengaruh. Contohnya, hubungan antara ikan remora dan hiu. Ikan remora menempel pada hiu dan mendapatkan sisa makanan dari hiu, sementara hiu tidak terpengaruh oleh keberadaan ikan remora.
  • Parasitisme: Hubungan simbiosis di mana satu spesies diuntungkan, sementara spesies lainnya dirugikan. Contohnya, hubungan antara cacing pita dan manusia. Cacing pita hidup di dalam usus manusia dan mendapatkan makanan dari tubuh manusia, sementara manusia mengalami kerugian karena nutrisi yang dicuri oleh cacing pita.

Kompetisi

Kompetisi terjadi ketika dua atau lebih spesies makhluk hidup bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang sama, seperti makanan, air, tempat tinggal, atau pasangan. Kompetisi dapat terjadi antara spesies yang sama (intraspesifik) atau antara spesies yang berbeda (interspesifik). Kompetisi dapat berdampak negatif bagi kedua spesies yang bersaing, karena dapat mengurangi jumlah sumber daya yang tersedia untuk masing-masing spesies.

  • Kompetisi Intraspesifik: Kompetisi antara individu dalam spesies yang sama. Contohnya, persaingan antara rusa jantan untuk mendapatkan hak kawin dengan rusa betina.
  • Kompetisi Interspesifik: Kompetisi antara individu dari spesies yang berbeda. Contohnya, persaingan antara singa dan hyena untuk mendapatkan mangsa yang sama.

Predator-Mangsa

Predator-mangsa adalah hubungan interaksi di mana satu spesies (predator) memakan spesies lainnya (mangsa). Hubungan ini memiliki dampak penting pada populasi kedua spesies. Predator membantu mengatur populasi mangsa, mencegah pertumbuhan yang tidak terkendali. Sementara itu, mangsa memberikan sumber makanan bagi predator, sehingga mendukung kelangsungan hidup predator. Hubungan ini membentuk siklus yang kompleks, di mana populasi predator dan mangsa saling bergantung dan berfluktuasi secara dinamis.

  • Contoh: Hubungan antara serigala dan rusa. Serigala adalah predator yang memakan rusa. Ketika populasi rusa meningkat, populasi serigala juga akan meningkat karena sumber makanan yang melimpah. Namun, ketika populasi serigala meningkat, populasi rusa akan menurun karena jumlah rusa yang diburu meningkat. Penurunan populasi rusa akan menyebabkan penurunan populasi serigala karena kurangnya makanan. Siklus ini berlanjut secara dinamis, menjaga keseimbangan antara populasi predator dan mangsa.
Baca Juga:  Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri disebut klasifikasi

Klasifikasi Makhluk Hidup: Sebutkan Ciri Ciri Makhluk Hidup

klasifikasi makhluk hidup adalah proses pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan karakteristik yang dimilikinya. Sistem klasifikasi ini membantu kita untuk memahami hubungan kekerabatan antara makhluk hidup, serta memudahkan dalam mempelajari dan mengidentifikasi makhluk hidup yang sangat beragam.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Tingkatan Taksonomi

Sistem klasifikasi makhluk hidup menggunakan tingkatan taksonomi untuk mengelompokkan makhluk hidup. Tingkatan taksonomi adalah hierarki yang menunjukkan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup. Tingkatan taksonomi tersebut dimulai dari tingkatan yang paling luas hingga paling sempit, yaitu:

  • Domain: Tingkatan taksonomi paling luas yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri umum.
  • Kingdom: Tingkatan taksonomi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan tingkat organisasi sel, cara memperoleh makanan, dan ciri-ciri umum lainnya.
  • Phylum/Divisio: Tingkatan taksonomi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan struktur tubuh, sistem organ, dan ciri-ciri khusus lainnya.
  • Kelas: Tingkatan taksonomi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan phylum/divisio.
  • Ordo: Tingkatan taksonomi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan kelas.
  • Famili: Tingkatan taksonomi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan ordo.
  • Genus: Tingkatan taksonomi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan famili.
  • Spesies: Tingkatan taksonomi paling sempit yang mengelompokkan makhluk hidup yang dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil.

Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup dari Kingdom Animalia dan Plantae

Kingdom Animalia

Contoh klasifikasi makhluk hidup dari kingdom Animalia adalah kucing (Felis catus):

  • Domain: Eukarya
  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Carnivora
  • Famili: Felidae
  • Genus: Felis
  • Spesies: Felis catus

Kingdom Plantae

Contoh klasifikasi makhluk hidup dari kingdom Plantae adalah pohon mangga (Mangifera indica):

  • Domain: Eukarya
  • Kingdom: Plantae
  • Divisio: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Sapindales
  • Famili: Anacardiaceae
  • Genus: Mangifera
  • Spesies: Mangifera indica

Tabel Tingkatan Taksonomi, Ciri-ciri, dan Contoh Makhluk Hidup, Sebutkan ciri ciri makhluk hidup

Tingkatan Taksonomi
Ciri-ciri
Contoh Makhluk Hidup
Domain
Tingkat organisasi sel, cara memperoleh makanan
Eukarya (makhluk hidup dengan sel eukariotik), Bacteria (makhluk hidup dengan sel prokariotik), Archaea (makhluk hidup dengan sel prokariotik yang hidup di lingkungan ekstrem)
Kingdom
Tingkat organisasi sel, cara memperoleh makanan, ciri-ciri umum lainnya
Animalia (hewan), Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), Protista (organisme uniseluler eukariotik), Monera (organisme uniseluler prokariotik)
Phylum/Divisio
Struktur tubuh, sistem organ, ciri-ciri khusus lainnya
Chordata (hewan bertulang belakang), Arthropoda (hewan berbuku-buku), Mollusca (hewan lunak), Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas
Ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan phylum/divisio
Mammalia (hewan menyusui), Aves (burung), Reptilia (reptil), Amphibia (amfibi), Magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Ordo
Ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan kelas
Carnivora (hewan pemakan daging), Primates (hewan primata), Sapindales (tumbuhan berbunga dengan ciri-ciri tertentu)
Famili
Ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan ordo
Felidae (kucing), Canidae (anjing), Anacardiaceae (tumbuhan berbuah batu)
Genus
Ciri-ciri umum yang lebih spesifik dibandingkan dengan famili
Felis (kucing), Canis (anjing), Mangifera (mangga)
Spesies
Makhluk hidup yang dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang fertil
Felis catus (kucing domestik), Canis lupus familiaris (anjing domestik), Mangifera indica (pohon mangga)